Advertisement
BANDAR LAMPUNG -- Sejak pagi, karuan halaman depan gedung Sesat Agung, Pusat Ekonomi Kreatif dan Pasar Seni, kompleks PKOR Way Halim Bandarlampung, dipenuhi nyaring rinai bersahutan burung kicau berkicau, Minggu (30/10/2022) kemarin.
Ratusan burung kicau berbagai jenis, juga kicaumania pemiliknya berikut suporter, memadati area tenda lokasi Lomba Burung Berkicau Tingkat Nasional Lampung Fair 2022 Piala Gubernur Lampung tersebut.
Dimeriahkan MC "gacor", Abah Jenggot dan Indra Codet, lomba terdiri dari 34 kelas pertandingan. Per linimasa, dimulai kelas Murai Batu dan MB Junior, masing-masing piala bupati registrasi Rp200 ribu, dan Pleci Camp A piala APINDO registrasi Rp50 ribu.
Lalu, Kacer piala bupati (200 ribu), Konin A piala APINDO (50 ribu), Murai Batu piala Wakil Gubernur (Wagub) Lampung (2,5 juta), LB Baby A piala APINDO (50 ribu), MB Junior piala Wagub Lampung (2,5 juta), Cucak Ijo piala APINDO (50 ribu), Murai Batu piala Gubernur Lampung (4 juta), Pentet A piala APINDO (50 ribu), MB Junior piala Gubernur Lampung (4 juta), Pleci Camp B piala APINDO (50 ribu), Kacer dan Murai Batu keduanya piala Oriq Jaya (50 ribu), Kenari A piala APINDO (50 ribu), dan MB Junior piala Sekprov Lampung (1,5 juta).
Usai jeda makan siang, lanjut kelas Cucak Ijo, LB Bebas Aksi A, dan Konin B, ketiganya piala APINDO (Rp50 ribu). Lalu, Murai Batu piala Sekprov Lampung (1,5 juta), Pentet B piala APINDO (50 ribu), MB Junior piala Asisten Setprov Lampung (500 ribu), LB Baby B piala APINDO (50 ribu), dan Murai Batu piala Forkopimda Lampung A (1 juta).
Juga, Kacer piala Lampung Fair (100 ribu), Kenari B piala APINDO (50 ribu), MB Junior piala Lampung Fair (100 ribu), LB Bebas Aksi B piala APINDO (50 ribu), Murai Batu piala Forkopimda Lampung B (1 juta), Kacer A piala APINDO (50 ribu), Murai Batu piala Asisten Sekprov Lampung (500 ribu), Kacer B piala APINDO (50 ribu), dan Murai Batu piala Lampung Fair (100 ribu).
Chairudin mewakili ketua panitia cum Ketua DPC Oriq Jaya Bandarlampung, Indra Arfan, lainnya Bendya Agung, dan Andi Bilabong, menjelaskan, lomba berjalan lancar sukses.
Dan istimewanya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, berkesempatan hadir membuka pelaksanaan lomba. Dia didampingi Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian dan sekretaris Yanuar Irawan, serta panitia. Gubernur nampak santai dan menikmati jalannya lomba dari sisi tepi tenda. Kicau berkicau bikin beda suasana.
Sapta Bijak Nuraji (26), warga Jl Cut Nyak Dien 86 Bandarlampung, peserta lomba kelas Murai Batu Junior piala bupati 200 ribu, disambangi di sekitar lokasi, Minggu siang mengatakan usai juara ke-4, dia berharap menang lagi lomba kedua sorenya. "Yang diharapin ya yang sesuai dengan keinginan kita ya bang. Ya tapi kan ada kelas lainnya juga, kayak kelas MB piala Lampung Fair kan ada juga. Salah satunya," ujar dia realistis.
"Ya untuk kedepannya ya, mungkin lebih dimeriahkan lagi lah bang. Biar para kicau mania juga bisa silaturahmi bareng. Jadi antar grup dari seluruh Nusantara juga kan bisa meraih juara yang diharepin untuk si burung," ujar Sapta, diselingi kicau Aceng, nama murai batu 13 bulan kesayangannya. Aceng, antara lain pernah juara 3 Coklatan Cup Kemiling, juara 9 Sumurputri Cup.
Harapannya? "Mudah-mudahan di acara yang diselenggarakan untuk sekarang lancar, nggak ada kendala, makin jaya. Untuk ke depannya makin solid. Lampung Fair kan mengadakan segala hal sih bang," ujar Sapta tergelak, saat Muzzamil dari Media Center Lampung Fair, pewawancara, berpamitan dengan Aceng, murai batu dia.
Bados Junior, peserta lainnya, datang dari Menggala, Tulang Bawang yang ikut di kelas Murai Batu Oriq Jaya wajib sangkar, tampak happy dapat turut berpartisipasi. Cerita dia, usai lomba dia juga sekaligus ingin melepas penat dengan ikut nonton band Hijau Daun, pengisi acara malam kedua Lampung Fair.
Bados, yang mengaku pernah duet dengan Dide Hijau Daun tembangkan lagu Semut Merah di sebuah festival band di Tulang Bawang medio 2019, cerdas menjawab, dipancing komentar terkait banjir artis di arena Lampung Fair agar Lampung Fair dapat menjadi sarana menggelitik supaya ekonomi daerah dapat bangkit lagi.
"Kalau pesannya sih bagus ya karena untuk mewadahi masyarakat-masyarakat cuci mata lah. Istilahnya, berlibur. Artinya ke Bandarlampung kita nggak harus ke mal, atau ke kafe, atau ke tempat wisata alam. Jadi disini memberi warna baru dengan adanya Lampung Fair. Lampung Fair ini kan semacam pameran, setiap kabupaten nanti kan masing-masing memamerkan apa yang mereka punya masing-masing. Jadi untuk mewadahi masyarakat, sangat terima kasih sekali lah. Jadi kita ke Bandarlampung gak yang cuma saya bilang tadi. Kita bisa kesini. Untuk menambah wawasan juga," ujar Bados, bersama Kingkong. Murai batu dia.
"Salam kicau Nusantara!" seru Chairudin, panitia, yang juga bangga saat pralomba, lomba ini turut di-endorse langsung tiga personil anyar grup vokal Trio Macan, salah satu artis pengisi acar Lampung Fair pada 11 November mendatang. (*)