admininfokiyai
Rabu, 12 Oktober 2022, Rabu, Oktober 12, 2022 WIB
Last Updated 2022-11-03T12:25:19Z
Pemprov Lampung

Peduli Kasus Stunting, Ketua TP PKK Provinsi Lampung Kunjungi Mesuji

Advertisement

  


MESUJI - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Mesuji dalam rangka Kunjungan Kerja (kunker) Ke-Desa Model Konvergensi Penanganan dan pencegahan Stunting di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, tahun 2022.

Ketua TP-PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, yang dalam kesempatan tersebut diwakili Ketua Bidang 3 PPK Provinsi Lampung Erna Suud, bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Mesuji Pori Karlia Sulpakar, S.pd., Ketua Dharma wanita Kabupaten Mesuji Chosiatun dan para kader PKK melakukan kunjungan kerja tersebut di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Selasa (11/10/2022). 

Turut hadir dalam acara tersebut Penjabat (Pj) Bupati Mesuji Drs Sulpakar. MM., Didampingi para Kepala OPD, Camat Tanjung Raya, dan Kepala Desa se-Kecamatan Tanjung Raya.

Erna Suud didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Mesuji langsung mengunjungi masing-masing stand yang ada di acara tersebut. Dimulai dari stand Kelompok Wanita Tani (KWT), kemudian stand anak PAUD, Posyandu, dan Dinas PPPA Mesuji, Kemudian stand aksi donor darah, dan stand pelatihan dapur sehat atasi stunting.

Pada kesempatan itu, Erna Suud menyampaikan, bahwa agenda kunjungan kerja nya di Kabupaten berjuluk Bumi Ragab Begawe Caram itu, dalam rangka melakukan upaya penanganan dan pencegahan stunting.

"Kita berharap adanya penurunan tingkat stunting khususnya, di desa-desa yang ada di Mesuji. Harapannya, semua masyarakat dan anak-anak di Mesuji dalam keadaan sehat. Kami hadir di sini juga memberikan bantuan untuk para kader PKK, para remaja, paud, serta kader posyandu di desa ini agar dapat lebih maju sehat dan sejahtera,"Harap dia.

Saat disinggung terkait tingginya angka pernikahan usia dini yang banyak terjadi khususnya di Desa tua di Mesuji, Erna Suud mengatakan, butuh peran dari semua unsur untuk mencegah terjadinya pernikahan usia dini yang tentu sangat beresiko.

"Semua harus ikut berperan baik dari unsur keluarga, orang tua, masyarakat, pemerintah dan sekolah. Serta yang paling penting juga harus ada sarana untuk anak-anak menyalurkan bakat dan hobinya agar setelah mereka tamat sekolah tidak kebingungan mau berbuat apa, yang akhirnya berujung dengan pernikahan," tandasnya. (Rls/Kotan)