admininfokiyai
Sabtu, 15 April 2023, Sabtu, April 15, 2023 WIB
Last Updated 2023-06-27T14:23:33Z
DPRD Lampung

Angga Satria: Pemerintah Daerah Harus Lebih Bijak Respon Kritik Masyarakat

Advertisement



Bandar Lampung - Video TikTok Awbimax Reborn yang bertema “Kenapa Lampung Ga Maju-Maju” viral di media sosial akhir-akhir ini.


Hal ini menjadi jalan pembuka bagi masyarakat Lampung utamanya generasi muda, yang kritis menyuarakan pendapatnya soal lambatnya pembangunan di Provinsi Lampung melalui berbagai media sosial.


Sayangnya, Bima selaku pembuat video kritik ini malah dilaporkan ke kepolisian dan mengaku bahwa keluarganya pun mendapat tekanan dari “oknum” pejabat publik. Hal ini malah menimbulkan kesan seolah Pemerintah Provinsi Lampung “Anti Kritik”.


Angga Satria Pratama, Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Demokrat ini, sangat menyesalkan kejadian tersebut.


“Seharusnya kritik dari berbagai generasi muda tersebut dapat menjadi masukan berharga dan pecutan untuk menjadikan Lampung lebih baik kedepannya. Saya menyayangkan dan mengecam kepada siapapun pihak yang melakukan pengkerdilan Demokrasi di era kebebasan berpendapat saat ini dengan metode-metode yang sudah sangat tidak relevan,” ujar AnggaAngga, Sabtu (15/4/2023).


Selanjutnya anggota Komisi IV yang masih berusia 36 tahun ini menjelaskan upaya yang sudah ditempuh di dalam pembangunan daerah Lampung.


“Kami di DPRD Provinsi Lampung, khususnya di komisi IV sebagai mitra Dinas BMBK Provinsi, telah mendorong dan menyetujui upaya Pemprov untuk melakukan percepatan pembangunan dan perbaikan ruas jalan jalan strategis di tengah minimnya APBD Lampung,” tambahnya.


Dorongan ini dibuktikan dengan disetujuinya usulan untuk menggunakan pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp569 miliar. Namun sayangnya, usulan utang itu ditolak pemerintah pusat, sehingga diarahkan dan dianggarkan kembali untuk dinas BMBK menggunakan APBD Murni 2023 mencapai hampir 1Trilyun untuk pembangunan 14 ruas jalan strategis. “Ini adalah dana yang sangat besar dan nanti kami sesegera mungkin akan meminta ketua komisi IV untuk memanggil mitra dinas terkait untuk memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban mengenai progres pembangunannya,” jelas Angga.


Lebih lanjut, sebagai mantan anak rantauan dan salah satu lulusan terbaik S1 UNPAD dan S2 ITB , Angga berpesan untuk generasi muda Lampung agar jangan takut untuk kritis dan menyuarakan pendapatnya dan yang dikritik harus bisa bijak serta evaluasi. “Tak kalah penting yang mengkritik boleh tajam namun tidak melupakan dan mengedepankan norma ketimurannya,” tambahnya.


Angga pun menyebut bahwa kekecewaan wajar terjadi, namun sebagai generasi muda kita tak boleh menyerah.


“Kecewa boleh, tapi jangan pernah putus asa akan tanah kelahiranmu. Apapun masalahnya, disini kita dilahirkan dan suatu saat akan dikuburkan disini. Ayo jadi bagian dari solusi perbaikan tanah kelahiranmu. Jika belum bisa sekarang, semoga nanti akan dimampukan. Fokus menyalakan lilin lilin kecil daripada tenggelam mengutuk kegelapan,” pungkasnya.


Terakhir, Angga mengutip sebuah petikan favoritnya. “The activist is not the man who says the river is dirty. The activist is the man who cleans up the river,” (Aktivis sejati bukanlah orang yang mengatakan sungai itu kotor. Aktivis sejati adalah orang yang turut membersihkan sungainya). (*)