Advertisement
Pringsewu – Dalam upaya lebih dekat dengan kaum milenial dan Gen Z, calon wakil bupati Pringsewu Wiriawan Sada Melindra yang dikenal peduli terhadap isu-isu pemuda, mengadakan acara dialog yang bertajuk “Ririn-Win Mendengar” di Warkop Brindil, Dusun Arjosari, Pekon Ambarawa 1, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu, Minggu (8/9/2024).
Acara yang berlangsung santai penuh keakraban itu bertujuan untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan langsung harapan serta keresahan generasi muda yang ada di daerah tersebut.
Dalam pertemuan itu, calon wakil bupati yang berpasangan dengan Ririn Kuswantari ini memfasilitasi dialog terbuka dengan pemuda setempat, memberikan mereka kesempatan untuk menyampaikan berbagai ide, saran serta pertanyaan terkait pengembangan daerah dan isu-isu yang mereka hadapi sehari-hari. Diskusi itu mencakup topik-topik penting seperti pendidikan, peluang kerja, olahraga serta dukungan terhadap kewirausahaan.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memahami dan mewujudkan aspirasi anak muda. Kami ingin memastikan bahwa suara mereka didengar dan menjadi bagian dari setiap kebijakan yang kami buat,” ujar tokoh olahragawan muda yang akrab disapa Mas Wiriawan tersebut.
Bicara UMKM, Mas Wiriawan yang juga dikenal sebagai pengusaha muda menanggapi berbagai persoalan yang dialami oleh para pelaku UMKM, salah satunya terkait penjualan yang tidak juga meningkat. Menurutnya, saat ini banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang masih kesulitan terkait pasar. Teman-teman mampu memproduksi tapi belum mampu menjangkau pasar yang luas.
"Dalam hal ini, pentingnya peran pemerintah yang konsen dan konsisten dalam membantu para pelaku UMKM untuk menyalurkan produk-produk unggulannya ke luar daerah Pringsewu bahkan ke kancah Nasional," ucapnya.
Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan, melalui jaringan yang dimiliki, Mas Wiriawan sangat yakin dapat membantu apa yang menjadi persoalan para pelaku UMKM saat ini.
Tidak hanya itu, dalam dialog tersebut juga ada berbagai persoalan yang diutarakan seperti bidang pertanian, kesejahteraan RT, sulitnya mendapatkan izin keramaian dalam kegiatan positif, peluang kerja, pemerataan pembangunan dan isu-isu lokal lainnya.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pemuda, tokoh masyarakat, pemuda lintas agama seperti pemuda Hindu dan Katolik serta pengunjung Warkop Brindil, yang antusias mengikuti diskusi. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat mempererat hubungan antara calon pemimpin dan masyarakat, serta mendorong partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan daerah. (Putra)
